Translate

Sabtu, 19 Januari 2013

Goresan Sabda Cinta (Cinta Perbatasan)


Goresan Sabda Cinta
*Mudrikan Nacong
Malam ini kota Makassar seakan menangis sedih entah apa sebabnya. Rintik-rintik hujan menari-nari dan menghentakkan kakinya diatas halte tempatku berteduh, seumpama tarian Plamenco, berirama sungguh indah. Hujan tetapi tidak lebat, aku coba menengadahkan kepala keatas langit, belum pernah kurasakan perasaan seperti ini, dari balik awan yang biru, merah dan kehitam-hitaman Sang Rembulan memancarkan cahaya keemasanya, ibarat bidadari cantik dari balik cadar suteranya tersenyum padaku.
Kucoba memperhatikan isi tasku, Alhamdulillah tidak ada yang basah termasuk, termasuk tulisan opiniku ‘Pemimpin Sejati di Era Globalisasi’ yang baru kutulis kemarin. Aku berjalan menyusuri kampus, hari ini pemilihan ketua himpunan mahasiswa ilmu komunikasi Kosmik Universitas Hasanuddin tempatku Kuliah. Sesaat kemudian dari kantong celanaku handphone bututku berdering, kulihat Kakakku Anti memanggil.
Assalamualaikum, Ikank kamu berbermalam hari ini dikampus atau tidak? kalau urusanmu sudah selesai kamu langsung pulang saja.” Sarannya, kalimat ini hampir setiap hari menjadi menu sarapanku, aku maklum, ini adalah bentuk kasih sayangnya kepada aku adiknya.
Insya Allah, tetapi tengah malam aku baru bisa pulang, sekarang musyawarah besarnya Kosmik, saya diwajibkan hadir.” Jawabku memberi tahunkan kegiatan apa yang aku lakukan malam ini.

nantikan kelanjutannya.....>>> novel mungkin,  hehehe :-)

0 comments: