YOGYAKARTA YOUTH DECLARATION

The present document contains the Youth Declaration adopted at the International Youth Conference on Youth Awareness of Climate Change held in Yogyakarta, Indonesia, on the 21st – 24th of February 2011.

ENERGI GEOTHERMAL (PANAS BUMI) SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF

Ketahahan Energi Sungguh suatu pengalaman berharga ketika penulis berkesempatan untuk diundang menjadi salah satu peserta Pertamina Youth Program Sulawesi, di Sulawesi Utara bersama rekan-rekan mahasiswa ..baca selengkapnya.

WORK AS A VOLUNTEER @ UBUD WRITERS AND READERS (INTERNATIONAL) FESTIVAL 2010, IN BALI

@Children and Youth Program, Teach Elementary, and scondary High School How to Write a Story

SORRY NO EXCEPTIONS, BUDAYA MALU SANG WALIKOTA...!

"Thank You" lontaran kata singkat dibalut senyuman manis tergores dari wajah cantik sang pramugari, mungucapakan salam perpisahan kepada penulis, setidaknya senyuman tersebut telah membalut dan menyegarkan suasana hati penulis yang telah lelah malakukan perjalanan dari Indonesia selama tiga hari, ditambah wajah Algojo dari para petugas keamanan di bandara O'Hare Chicago, yang seakan-akan akan ingin memenggal kepalaku, kulangkahkan kaki keluar dari pesawat....!.

MY TV PROGRAM "SELAMAT PAGI DAENG OR GOOD MORNING SIR...!"

This Is My TV Program, TV Program About News and Everything Information About My Lovely City, Makassar.

Translate

Rabu, 19 Juni 2013

"KAWALI" Sebuah Identitas Laki-Laki Bugis

Etnic Film Production With La Tea Riduni Institute And association with Departement of Communication Hasanuddin University, and Narrator by My Me, this film A Rustan Film, Present:

"KAWALI" Sebuah Identitas Laki-Laki Bugis
Sebuah Film Dokumenter Tentang Pusaka Kawali Warisan Budaya Bugis

"Senangtiasalah berbuat kebajikan didunia dan jagalah "Tiga Ujung" itu
#UJUNG LIDAH MU #UJUNG KEMALUAN MU #UJUNG KAWALI MU"
Kawali, Identity of Buginese Man (A Documentary Film) - Official Trailer from Rustan Mr, on Vimeo.

Kamis, 13 Juni 2013

Swing Voter di Makassar 50 %

100 Hari Lagi Pemilihan Pilwalkot Makassar, Golput 50 Persen

*Mudrikan Nacong

Pesta pemilihan Gubernur Sul-sel telah berakhir sekarang pemilihan Walikota menanti. Sampai saat ini ada 10 Pasangan calon kandidat Walikota Makassar yang akan bertarung menjadi orang nomor satu di Makassar, 18 September nanti  masyarakat akan menggunakan suaranya. Sudah kurang lebih 3 tahun sosialisasi dilakukan oleh mereka. Seperti di film, mereka disebut actor atau aktris yang setiap hari menghiasi layar kaca dan Koran-koran local yang ada. Sayangnya masyarakat belum bisa menentukan pilihannya. Masih terdapat 50 persen swing voter atau pemilih mengambang, pemilih ini masih galau atau gamang. Masih tersisah 3 bulan seperti apa kreativitas para kandidat untuk mengait pemilih kita nantikan…!!!

Pagi ini (10/6) seperti biasa setiap pukul 8 pagi melalui program radio Obrolan Pagi yang saya pandu mengangkat sebuah topik yang sedang hangat untuk dikomentari, memberikan opini, dan solusi  oleh masyarakat. Sebelum menghadirkan program layanan publik Seputar Makassar dan Sekitarnya. Nah, kali ini bersama rekan saya Fira Rahman mengangkat topik “Golput Makassar Masih 50 Persen”.

Berdasarkan hasil survey Lembaga Jaringan Suara Indonesia (JSI) suara mengambang (Swing Vooter) alias golongan putih masih diatas angka 50 Persen.Bergabung di Fajar Fm suara dari masyarakat sangat beragam, penelpon pertama pak Arfan dengan banyaknya golput ini menjadi pekerjaan rumah buat penyelengara untuk menekan golput, “program yang ada jangan yang gratis dari para kandidat, tetapi adalah program yang bisa menopang ekonomi masyarakat dan terutama persoalan yang behubungan dengan tata kota dan macet yang terjadi.” Ujar pak Arfan. Sementara, ibu Ika penelpon yang satu ini paling tidak mau di panggil embak oleh saya mengatakan lebih kepada Visi dan Misi kandidat “Apapun sah-sah saja terserah apa visi dan misi meraka seperti apa, asalkan jangan Cuma wacana tetapi dibuktikan dengan aksi nyata” tekannya.

Pak Anto sendiri memilih menjadi golput karena sejak tahun 2003 mendapat undangan memilih 3 undangan sekaligus "Suda saya laporkan ke penyelenggara mendapatkan 3 undangan dari tempat domisili berbeda dan saya mediakan tetapi tidak ditanggapi, dari pada saya harus mengunakan suara double saya memilih golput, maaf ini pilihan saya" sementara itu pak Anto semakin memperkuat apa yang disampaikan oleh pengamat bahwa beliau berada di kelompok sosial yang berpendidikan yang kritis dan tingkat keterlibatan rendah dalam pemlihan.

Ketua Forum Rektor Indonesia Prof Dr Laode M Kamaludin mengingatkan akan tingginya potensi Golongan Putih Golput. Menurutnya,  angka golput bisa mencapai 70 juta suara di Indonesia dari observasi yang dilakukan, generasi golput itu berumur 40 tahun ke bawah dan terkonsentrasi pada usia 30 tahun, Potensi golput  akan terus bertambah dengan kecenderungan masyarakat kurang mempercayai lagi calon legislator atau eksekutor yang masuk bursa pencalonan, Laode Kamaluddin  mengatakan fenomena ini  sudah terlihat pada beberapa daerah saat menggelar Pilkada, diantaranya di Jawa Tengah yang angka golputnya mencapai 50 persen. Apabila jumlah golput ditambah dengan kertas suara yang rusak, jumlahnya mencapai 52 persen.  Dengan demikian, pemenang Pilkada hanya memenangkan suara minoritas.  Kondisi serupa juga terjadi di Medan dan beberapa daerah lainnya di Jawa.  Berkaitan dengan hal tersebut,  Laode Kamaluddin mengatakan  tantangan KPU untuk menekan angka Golput pada Pilpres 2014.  sehingga partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi dapat optimal.

Nampaknya masyarakat kota Makassar juga masih banyak yang belum menentukan pilihanya, Pak Wibisono warga Tallo sendiri belum menentukan pilahan masih melihat dinamika yang ada apakah ada sesuatu yang "baru dan baik" dalam perkembanganya nanti "Bung kemal saya belum menetukan pilhan apakah akan memilihan atau tidak masih 50:50". nampaknya pilih sperti Wibisono inilah yang harus menjadi garapan kreatif dari para kandidat untuk menarik simpati rakyat. Ia pun kembali mempertayakan program-program yang diklaim gratis-gratis itu dari para pejabat saat ini ternyata besyarat dan tidak sesuai dengan janji yang ada dan meminta untuk tidak menjajikan yang graisan ketika dananya tidak ada.

Menjadi pemipin suatu daerah tentunya anda harus berbda dan harus memiliki sesuatu yang luar biasa. "Masyarakat Makassar itu kritis dan realistis. tidak usah beretorika dengan janji yang memabukkan. Saya baru akan memilih jika calon yang ada tidak biasa ada sesuatu yang luar biasa dari mereka" ujar Pak Oki. Sementara itu Pak Budiman mentakan pemilihan dan memilih pemimpin adalah tanggungang jawab berdemokrasi dan bernegara. tidak memilih itu adalah hak masyarakat namun ia sendiri tidak menyarankan untuk golput, "Perjalana sejara kita sebelumnya memang seperti itu, dan kali ini kita akan memilih pejabat baru serta sebaiknya bukan isu gratsi yang dimainkan tetapi lebih kepada tanggung jawab sebagi pemimpin dan pastinya ini menjadi tanggung jawab dari orang yang dipilih dan yang memilih" harapnya. memang kali ini dalam pemilihan ini dari 10 pasangan didominasi oleh wajah-wajah baru dengan kecuali Supomo Guntur yang saat ini menjabat sebagai wakil Walikota dan ada 2 perempuan birokrat Muhy

Memilih atau tidak memilih tentunya menjadi hak stiap warga di iklim demokrasi ini. Pak Rahman berujar "Termasuk hak dari kelompk terpelajar untuk tidak memilih. namun menjadi kewajiban kaum terpelajar untuk memberikan kontribusi. perbedaan masyarakat dulu merebut kemerdekaan dari masyarakat tidak berpendidikan tetapi dimasa sekarang kewajiban masyarak berepndidikan untuk mengisi kemerdekaan dengan cara yang lebih baik." jika memang kaum berpendidikan apatis dan dan kritis, belaiu justru menatnag untuk mereka melakukan perubahan, "Andakan trepleajar silahkan melakukan perubahan, silahkan masuk kedalam sistem, ubah semuanya serta berikan solusinya" tekan-nya kepada masyarakat. Bahkan ia mengatakan jika kualits pendidikan dari para pendengar yang memeilki pendidkan lebih dari Walikota saat ini Ilham Arif Sirajuddin yang doktor untuk maju.

Adakah manfaat dari golput? Pak Jaya mengungkapakan golput sebagai autokritik kepada pemerintah. "Saya kecewa dengan sistem yang ada, sebaiknya pemilihan yang ada dilakuakn oleh DPR saja, masyarakat  yang tidak memilih itu artinya diam tidak setuju dengan sistem yang ada." Pak Syamsu penya pandangan sendiri mengatakan bahwa pemilih Makassar terbagi menjadi dua yaitu masyarakat terpelajar dan masyarakat biasa. saya sendiri menacri tokoh yang kualitasnya seperti Professor Amiruddin jangan memilih yang punya motif bisnis" dari komnetar yang masuk banyak sekali masyarakat yang menginginkan pemimpin seperti Jokowi akan hadir di pemilihan kali ini.

Pak Syamsu mengingatkan bahwa jangan sampai salah memilih karena kalau salah memilih masyarakat akan bedosa dari segi pandangan agama Islam. masyarakt mungkin tidak memilih karena trauma dengan calon yang ada, karena hanya turn dengan ramah ke masyarakat pada saat kampenye tetapi setelah duduk diatas tidak tau turun ke masyarakat.

Komentar menarik datang dari petugas pencatat dipalangan, datang dari Pak Dirman. "Dari pantauan saya sejauh ini mencatat data penduduk, termasuk dikawasan berpendidikan mereka cendrung apatis bahkan ada yang meminta untuk tidak perlu dicatat. sementara masyarakat umum atau kecil sangat antusias. Kendala yang ada masyarakat bosan ke TPS, belum ada kandidat yang sreg dihati serta sosialisasi oleh KPU kebawah bekerja sama dengan kandidat yang kurang yang harusnya menjadi rangsangan kepada masyarakat" ini menarik karena pengalaman dari petugas pencatat dilapangan.

Memeng kendala yang ada secara umum menagap golput tinggi dapat dibagi menjadi 3 garis besar. pertama, persoalan teknis dilapangan; tidak terdaftar, kertas suara, tidak tercatat ataupun adanya pihak-pihak petugas yang tidak independen tidak memberikan undangan kepada masyarakat yang berhak. kedua, faktor kondisi alam terutama yang sulit mengakses TPS ataupun karena adanya aktifitas masyaraka yang dianggap lebih penting. ketiga persolan psikologis yang dimana masyarakat kritis dan trauma akan suksesi pemilihan sebelumnya yang tidak ditepati hanya janji saja.

Yang pastinya tersisa 3 bulan lagi kita akan memilih Walikota dan Wakil Walikota Makassar, masih ada waktu utnuk berbenah baik itu dari Pihak yanga kan dipilih, penyelenggara ataupun yang akan menggunakan haknya. tentu saja tingkat pasrtsipasi yang tinggi dibutuhkan agar legitimasi yang terpilih betul-betul sah bukan suara minoritas sehingga benar-benar pilkada ini menjadi pesta bagi semua pihak. :-)

Makassar, 09:15 10/Juni/2013

Selasa, 04 Juni 2013

Berita Reality TV I Am President

Daeng Mudrikan Hidayat Nacong as top 7 Besar Finalist I Am President and grand final on Desember 2013 on Berita Satu TV (www.beritasatu.tv)





 On You Tube:


Laporan Study Tour: Mudrikan Hidayat Nacong



Dubai bersama segala pesonanya telah memberikan banyak sekali pelajaran bagi seluruh finalis I AM PRESIDENT meski hanya dalam kurun waktu yang relatif singkat, yakni satu minggu. Pelajaran yang kali saya terima adalah pelajaran yang sangat berkesan, karena saya dapat belajar secara langsung. Berbeda dengan sebelumnya, saya hanya dapat mempelajari Dubai melalui internet ataupun buku. Maka tidak alasan bagi saya untuk menyianyakan kesempatan berharga ini.

Point penting dari Dubai sebagai negara bagian UAE ini adalah bahwa segala sesuatunya selalu mungkin dan dapat terjadi. Dari segi infrastruktur, pendidikan, ekonomi, layanan jasa, dan sebagainya, Dubai sudah tidak perlu diragukan lagi. Hal ini terkait dengan ketegasan, keberanian, dan cita-cita dari kreator atau pemimpinnya sendiri yang pada intinya Indonesiapun sebenarnya mampu untuk melakukan hal yang lebih dari itu.

Dengan kapasitas geografis Indonesia yang luar biasa, Indonesia sangat mungkin untuk menjadi mercusuar dunia layaknya Dubai. Hanya tinggal bagaimana kapasitas sumber daya manusia yang ada didalamnya untuk belajar dan bekerja bersama. Study tour ini sangat membuka mata saya bahwa kebijakan-kebijakan yang dari pada pemerintah harus dilandaskan untuk kepentingan masyarakat baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Mengenai master plan, saya melihat Dubai dan Abu Dhabi adalah negara yang sukses, akan tetapi kondisi kedua negara tersebut berbeda dengan Indonesia. Oleh sebab itu, tentu harus ada penyesuaian terlebih dahulu. Penelitian atau study banding cukup efektif untuk  menghasilkan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan Indonesia dewasa ini.

Visi saya adalah menjadikan Indonesia sebagai negara yang makmur, mandiri, dan maju. Untuk mendongkrak visi ini, saya akan memulainya dengan pembangunan infrastruktur dan energi. Infrastruktur tentu saja akan menjadi penunjang bagi segala aktifitas masyarakat dan distribusi bisnis. Kemapanan energi juga menjadi hal yang penting, karena energi inilah yang menggerakan berbagai sektor.

Kemapanan energi harus merata diseluruh Indonesia, agar segala proses-proses ditribuasi dan bisnis dapat menjangkau hingga ke penjuru negeri. Energi yang akan saya konsentrasikan disini adalah energi terbaharui, yaitu listrik. Saya yakin listrik merupakan energi masa depan yang ramah dan tidak menimbulkan efek samping. Ketika pertama kali saya memaparkan visi saya, ada anggapan dari beberapa orang bahwa saya terlalu bermimpi. Tetapi saya berfikir untuk beranilah bermimpi, karena mimpi merupakan awal dari sebuah kesuksesan.

Memang tidak ada jaminan bahwa itu semua akan berhasil. Tetapi berbicara tentang mimpi, mimpi itu bisa berarti dapat kita dapatkan atau kita mendapatkan yang lebih dari apa yang kita impikan. Jadi menurut saya, setelah kita bermimpi, maka mulailah kita beraksi, bertindak, dan bekerja bersama-sama. Bekerja bersama berarti kita berjuang bersama-sama, mengerahkan seluruh kemampuan yang kita miliki. Karena pada dasarnya kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan kuat. Mari kita jadikan negara masa depan bagi dunia.

www.changesforhopedrazmy.com