MAKASSAR, FAJAR -- New media
yang berkembang dengan sangat pesat saat ini hendaknya digunakan untuk
hal-hal positif. Demikian ditegaskan Aswar Habir, Ketua Panitia
pelaksana kegiatan seminar nasional "Kontradiksi New Media dalam
Pergaulan Sosial" yang dilaksanakan Kosmik Unhas, Selasa 24 April.
"Setelah seminar ini kami harapkan semua yang hadir dapat menggunakan new media untuk hal positif dan memperjuangkan keberadaan media lokal di wilayah kita agar identitas budaya tetap bertahan dan juga mengedepankan kepentingan publik," ujarnya.
Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik) Universitas Hasanuddin bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI), Indonesian Alumni of SUSI, dan juga Harian Fajar menggelar Seminar Nasional dengan tema "Kontradiksi New Media dalam Pergaulan Sosial". Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Pusat Kegiatan Penelitian Universitas Hasanuddin, Selasa 24 April.
Seminar yang dirangkaikan dengan lomba blog bertema "Interaksi Sosial New Media" ini juga disertakan dengan kampanye Melek Media Lewat Twitter.
Dengan mengundang Pakar Komunikasi Universitas Indonesia sebagai pembicara, yakni Dr Ade Armando, M.Sc yang membawakan materi mengenai Media Massa: Dulu dan Kini memicu banyaknya pertanyaan dari ratusan peserta yang hadir.
Muliadi Mau, S.Sos, M.Si dosen FISIP-UH dan juga Rahmad M. Arsyad, S.Sos, M.Ikom hadir pula menyampaikan mengenai media literasi dan juga gerakan sosial baru yang ada saat ini.
Media is you. Itulah anggapan mengenai new media saat ini. Dalam hal ini, masyarakatlah pemegang media yang seharusnya mampu memberikan informasi sesuai kebutuhan publik lewat medianya, yakni jejaring sosial.
Menelaah informasi pada tayangan TV pun harus selektif, masyarakat dituntut untuk cerdas memilih tayangan yang mendidik. (m7)
http://www.fajar.co.id/read-20120425205812-gunakan-new-media-untuk-halhal-positif
"Setelah seminar ini kami harapkan semua yang hadir dapat menggunakan new media untuk hal positif dan memperjuangkan keberadaan media lokal di wilayah kita agar identitas budaya tetap bertahan dan juga mengedepankan kepentingan publik," ujarnya.
 | |
| Pakar Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando (kiri) bersama pembicara lainnya pada seminar Kontradiksi New Media dalam Pergaulan Sosial, di Gedung Pusat Kegiatan Penelitian Unhas, Selasa, 24 April. Seminar ini diadakan oleh Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (KOSMIK) Universitas Hasanuddin atas kerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI), Indonesian Alumni of SUSI, dan juga Harian FAJAR. dan disponsori oleh FHI360.org |
Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Kosmik) Universitas Hasanuddin bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI), Indonesian Alumni of SUSI, dan juga Harian Fajar menggelar Seminar Nasional dengan tema "Kontradiksi New Media dalam Pergaulan Sosial". Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Pusat Kegiatan Penelitian Universitas Hasanuddin, Selasa 24 April.
Seminar yang dirangkaikan dengan lomba blog bertema "Interaksi Sosial New Media" ini juga disertakan dengan kampanye Melek Media Lewat Twitter.
Dengan mengundang Pakar Komunikasi Universitas Indonesia sebagai pembicara, yakni Dr Ade Armando, M.Sc yang membawakan materi mengenai Media Massa: Dulu dan Kini memicu banyaknya pertanyaan dari ratusan peserta yang hadir.
Muliadi Mau, S.Sos, M.Si dosen FISIP-UH dan juga Rahmad M. Arsyad, S.Sos, M.Ikom hadir pula menyampaikan mengenai media literasi dan juga gerakan sosial baru yang ada saat ini.
Media is you. Itulah anggapan mengenai new media saat ini. Dalam hal ini, masyarakatlah pemegang media yang seharusnya mampu memberikan informasi sesuai kebutuhan publik lewat medianya, yakni jejaring sosial.
Menelaah informasi pada tayangan TV pun harus selektif, masyarakat dituntut untuk cerdas memilih tayangan yang mendidik. (m7)
 |
| Thanks to The Team |
Postingan
0 comments:
Posting Komentar